Thursday, May 21, 2015

Pendakian Extream Gunung Merapi

gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture

Dari judul nya "Extream" pasti banyak yang penasaran, seberat apakah pendakian gunung merapi itu? Oke, bagi yang penasaran silahkan baca blog ini sampai selesai. Sebab saya akan menceritakan pengalaman saya menaklukan gunung paling aktif di pulau jawa ini, agar anda bisa mengambil hikmah dari kejadian yang saya alami.

Pendakian gunung merapi ini saya lakukan pada hari minggu, tanggal 14 September 2014 bersama delapan teman kos saya. Kami berangkat dari jogja, menuju boyolali dengan lama perjalanan kira-kira 3 jam. Kami mendaki melalui basecamp Selo. Basecamp ini berada di punggung gunung merapi sehingga dirasa agak aman. Bagi anda yang belum tahu, pendakian merapi ada 2 jalur yaitu dari selo, boyolali dan dari kaliurang, jogja. Jalur yang lewat kaliurang dilarang sebab disana lah aliran lahar merapi mengalir, sehingga dipandang tidak aman. 
gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture
Basecamp Selo, Boyolali yang papannya seperti di Hollywood, US
Cukup keren memang basecamp yang satu ini. Setelah memarkir kendaraan, cek semua perlengkapan dan persiapan mental, kami pun langsung berangkat menuju puncak dengan berbekal doa. Perjalanan menuju puncak merapi memakan waktu 5 jam. Sebelum menuju puncak ada 3 pos yang harus dilewati. Dalam perjalanan menuju tiap pos ada bermacam medan yang harus dilewati. Dari basecamp menuju pos 1 medan yang harus dilewati adalah jalanan curam dengan kemiringan berupa tanah coklat yang licin dengan kemiringan 40 derajat. Disamping kanan kiri masih terdapat perkebunan tembakau penduduk. Berikut foto yang diabadikan saat menuju pos 1. 
gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture
Pendakian menuju pos 2

gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture
Everywhere everytime god always beside us
Setelah melewati pos 1 perjalanan menuju pos 2 semakin berat. Medan yang dilalui berupa batu-batu terjal. Batu-batu besar yang mungkin bekas letusan gunung merapi. Perjalanan berlanjut sampai malam hari, dan kami sampai di pos 2 pada saat maghrib. Setelah sholat maghrib di jamak dengan isyak, kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3.

Perjalanan menuju pos 3 lebih extream dibanding dengan pos 2 karena jalannya lebih terjal dan lebih curam. Selain itu juga kondisi malam hari di gunung merapi sangat gelap dan angin yang berhembus kencang. Melihat situasi tersebut, akhirnya sebelum sampai Pos 3 (pasar bubrah) kami memutuskan untuk membuat camp. Sebab menurut pengalaman teman yang pernah mendaki merapi, kondisi lingkungan di Pos 3 sangat tidak memungkinkan untuk nge-Camp. Sebab di sana sudah tidak ada vegetasi, yang ada hanya batu-batu dan pasir.

Keputusan kami untuk tidak bermalam di Pos 3 ternyata sangat tepat, sebab malam itu angin bertiup sangat kencang. Berulang kali aku berdoa memohon agar angin segera berhenti, sebab takut jika tenda kami terbang di sapu angin. Akhirnya berkat pertolongan Allah melalui doa, akhirnya kami bisa melewati malam yg mencekam itu dengan selamat. Pagi menjelang, matahari alhamdulillah masih terbit dari arah timur. Mengetahui hal tersebut kami langsung bangun (Kecuali saya, karna saya kedinginan tdk bisa tidur) dan mengabadikan peristiwa tersebut. Berikut adalah foto yang berhasil kami dokumentasikan. 
gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture, sunrise
Sun Rise Di Merapi

gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture
Selfie dulu dengan pantulan matahari pagi
gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture
Foto dulu sebelum menaklukan pucak merapi
Ketika matahari sudah agak terang, kami langsung packing dan melanjutkan kembali perjalanan menaklukan puncak merapi. Setelah setengah jam perjalanan, akhirnya kami sampai di Pos 3 (Pasar Bubrah). Ternyata benar disana tidak ada vegetasi, hanya ada Batu-batu dan pasir. Di pos 3 ini kita dapat menjumpai Pos untuk pengamatan gunung merapi, berikut foto dengan pengelolanya.
gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture
Ibu relawan pemantau Gn.Merapi
Setelah mengetahui medan yang sangat curam dan licin, akhirnya kami memutuskan untuk meninggalkan tas, carrier di posko pengamatan merapi. Dengan berbekal doa, tekat, niat dan HP berkamera, kami berbegas naik menuju puncak merapi. Pejalanan naik puncak merapi dari pasar bubrah, menempuh jarak 1 km. Namun sangat menyulitkan sebab yang ada sepanjang perjalanan hanyalah pasir dan bongkahan batu-batu.
gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture
Perjalanan Menuju Puncak penuh Perjuangan
Saat menempuh hampir separuh perjalanan, dilihat batu-batu pada berjatuhan ke bawah. Mungkin akibat pendaki yang sudah berada di atas, yang tanpa sengaja berpijak batu yang mudah longsor sehingga menyebabkan  jatuhnya beberapa batu besar dan kecil. Setiap kali ada batu jatuh, para pendaki dari atas sama berteriak "Awass! Batu Jatuh...Batu Jatuh !". Ketika pendakian terjadi beberapa bongkahan batu besar yang satu, namun alhamdulillah batu tersebut jauh dari lokasi ku.

Kemudian, datang lagi bongkahan batu besar yang datang dari sayap kanan ku. Batu besar itu menggelinding seperti bola pin ball (Bergerak ke kanan kiri) sehingga sulit di prediksi arah jatuhnya. Malangnya, batu besar yang dari atas berada di kananku tiba2 mengarah tepat di depanku dengan kecepataan tinggi. Dengan keadaan pendakian yang sangat curam, aku hanya bisa bergerak pelan2 menuju ke kiri, dengan harapan dapat berlindung di bebatuan yang besar. Namun, memang sudah qodarNya,, ternyata batu itu tiba2 terpelanting ke arah kiri. Akhirnya aku nya bisa pasrah meratapi nasib untuk menghapi batu itu one by one. Melihat batu besar dengan kecepatan super jatuh di hadapan ku. Rasanya seperti, ada malaikat izroil yang berdiri dihadapaku dan siap menghunuskan clurit nya di hadapan ku (*lebay :p).

Namun, ternyata aku masih diberi kesempatan oleh Allah untuk menebus dosa-dosa ku. Batu besar dengan kecepatan layaknya jet itu berhasil aku hindari dengan melompat memutar badan (tidak percuma aku sering nonton naruto). Sehingga batu itu hanya menyerempet bagian kanan jaketku. Alhamdulillah aku bersyukur sekali bisa selamat dan bisa hidup sampai saat ini. Akan tetapi kebahagian yang sesat itu sirna saat mengetahui ternyata di saku kanan ku ada HP, dan ternyata batu besar tadi menghantap HP ku dengan keras. Setelah ak liat kondisi HP ku, kaki ku langsung lemes, badan ku jd lunglai, pikiran ku kalut, jatung ku yang sudah tenang mendadak jadi bergemuruh. Semua itu akibat HP ku berubah menjadi seperti ini
gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture, LG G2
korban merapi
Batu yang ku kira hanya nyempet jaket ku, malah menghantam HP kesangan ku T-T. Walaupun hati sedang galau tingkat nasional, Aku tetap semangat melanjutkan perjalanan menuju puncak. Sebab aku berfikir "Sudah berkorban mental, fisik dan materi, Jadi harus bisa sampai puncaknya". Akhirnya dengan tenaga yang memuncak akibat HP yang hancur, aku dapat sampai puncak merapi,

Sampai puncak, aku bahagia bercampur ngeri. Bahagia karna melihat pemandangan yang sangat indah, seperti gumpalan awan berada di bawah kita. Ngeri karena puncak merapi tidak memiliki tempat yang landai, akibat seringnya meletus menyisakan tepi2 nya saja. Jadi para pendaki hanya duduk-duduk di tepi. Jika tidak hati2 bisa jatuh ke kawah. Berikut gambar yang saya abadikan di puncak merapi
gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture, kawah
kawah merapi
gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture
gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture
Foto di Negeri diatas awan
gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture

Gembira bisa sampai puncak dan sedih atas kondisi HP ku. Itulah yang saya rasakan sewaktu turun. Namun tetap aku sangat bersyukur sekali kepada Allah sebab masih diberi keselamatan dan tubuhku tidak lecet sedikitpun. Perjalanan turun menjadi perjalanan yang asyik sebab bisa main seluncur, sebab mendan yang berupa pasir.Tapi perlu di waspadai juga jika menginjak di Pos 2, Jika terpeleset bisa-bisa tubuh kita terbentur batu atau jatuh di tebing. Jadi meskipun turun tetap harus hati-hati dan jangan sombong.

Perjalanan turun memakan waktu 2 jam 30 menit dengan kecepatan jalan nyatai sekali, sebab teman saya (Ikhsan) turun gunung dengan sandal yang jebol. Jadi ini juga saran bagi para pendaki. Jika ingin mendaki supaya memakai perlengkapan yang layak. Pakaian peralatan mendaki yang Ori, jangan yang KW. Lebih baik keluar biaya buat beli alat dari pada buat ke RS.

Kemudian saran saya pada para pendaki merapi adalah supaya Niat nya ditata niat karna Allah, ingin melihat tanda2 kebesaran Allah. Kemudian perbanyaklah doa dan istigfar, lalu gunakan perlengkapan hiking yang lengkap klo bisa cari barang yang Ori. Dalam perjalanan harus ada pemimpin dan usahakan selalu bersama-sama rombongan, jika ada yang tidak kuat istirahat. Lalu saat berada di pasar bubrah menuju ke puncak, usahakan untuk tidak melewati jalan yang rawan longsor batu, jangan membawa beban yang berat. Saat berada di puncak harus extra hati2 sebab jika sembrono maka bisa jatuh ke kawah. Sudah banyak mahasiswa/pecinta alam yang jadi korban. Seperti contoh seperti gambar di bawah ini
gunung, merapi, pendakian, travelling, boyolali, yogyakarta, my trip, my advanture, makam
Demikian cerita singkat saya, semoga dapat memberi pengetahuan hikmah dan Pelajaran bagi kita semua. Ingat sekali lagi, gunung bukan tempat untuk main-main tapi untuk melihat tanda2 kekuasaan Allah. Cintai Alam Indonesia! Karena Indonesia itu Indah, Jangan di Rumah saja :D. Sekian, Alhamdulillahijaza Kumuallahu khoiro, 
Tetap sehat, tetap semangat, biar bisa jalan2,,

Continue Reading
6 comments
Share: